Exabytes beginner

Thursday, February 2, 2017

Perkongsian Buku Shaikh Abdul Wahid Salim Bali- Bah 1(ms 27-30)

Jin: Sebuah Hakikat , Bukan Khurafat

Beriman Kepada Yang Ghaib

Salah satu pokok akidah islam adalah beriman (meyakini) adanya hal-hal yang ghaib. Bahkan , keyakinan ini merupakan sifat pertama yang disematkan Allah SWT kepada orang-orang yang bertakwa , sebagaimana firman-Nya:

Alif, Laam, Miim. Kitab Al-Quran ini, tidak ada sebarang syak padanya (tentang datangnya dari Allah dan tentang sempurnanya); ia pula menjadi petunjuk bagi orang-orang yang (hendak) bertaqwa;
Iaitu orang-orang yang beriman kepada perkara-perkara yang ghaib, dan mendirikan (mengerjakan) sembahyang serta membelanjakan (mendermakan) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. (Al Baqarah ayat 1-3)
Karena itu , seorang muslim wajib mengimani hal yang ghaib dengan keimanan yang mantap, tanpa dicampuri keraguan dan kebimbangan sedikitpun.

Menurut Abdullah bi Mas'ud pengertian ghaib ialah sesuatu yang tidak biasa kita indera, dan Allah serta rasul-nya telah memberitahukan perkara (ghaib) ini kepada kita. [1:tafsir ibnu katsir (1/41)]

Dalam hal ini jin merupakan salah satu makhluk ghaib yang harus kita yakini keberadaannya. Sebab, banyak sekali dalil menyatakan tentang hal ini, baik dari Al-Quran maupun Al-Hadits.

Halaman 27


Dalil dari Al-Quran:

"Dan (ingatlah) ketika kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya. Ketika bacaan selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan."(Al-AhQaf:29)

"Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatku dan memberikan peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini. Mereka berkata: "kami menjadi saksi atas diri kami sendiri," kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahawa mereka adalah orang-orang yang kafir." (Al-An'am: 130)

"Hai segenap bangsa jin dan manusia, jika kamu sanggup menembusi(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah kamu,kamu tidak dapat menembusinya kecuali dengan kekuatan."(Ar-Rahman:33)

"Katakanlah (hai Muhammad), "Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya sekumpulan jin telah mendengar (Al-Quran), lalu mereka berkata, "Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Quran yang menakjubkan'".(Al-Jin:1)

Halaman 28
"Dan bahawasanya ada beberapa orang laki-laki diantara  manusia memibta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambahkan bagi mereka dosa dan kesalahan."(Al-Jin:6)

Dalil dari hadits:
1. Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya : Abdullah bin Masud , bercerita, "Kami pernah bersama Rasulullah pada suatu malam, tiba -tiba kami kehilangan beliau. Maka, kami pun bergegas mencari beliau di bukit, lembah dan pergunungan. Kami berkata,' Apakah beliau telah diculik atau dibunuh?'. Sehingga malam itu oun menjadi malam terburuk yang pernah kami lalui dalam kehidupan kami. Pada pagi harinya, tiba-tiba beliau datang dari arah gua Hira. Maka kami berkata, " Wahai Rasulullah , kami kehilangan engkau, malam tadi merupakan malam yang terburuk yang pernah kami lalui.' Beliau bersabda, "Aku didatangi oleh seorang juru dakwah dari bangsa jin, lalu aku pun berangkat bersamanya untuk membacakan Al-Quran kepada teman-temannya.

Ibnu Masud melanjutkan ceritanya, 'Lalu Nabi SAW mengajak kami untuk memperlihatkan bekas-bekas yang ditinggalkan mereka dan bekas cahaya mereka. Jin-jin tersebut juga menanyakan kepada Rasulullah SAW makanan apa yang harus mereka makan. Maka beliau bersabda ,'Makanan kalian adalah tulang-tulang binatang yang kalian temukan dan ketika menyembelihnya di sebutkan nama Allah,dan itu merupakan makanan yang paling banyak dagingnya, serta kotoran binatang.' Kemudian Rasulullah SAW bersabda , 'Janganlah kamu istinja'(cebok) dengan kedua-dua benda ini,karena keduanya adalah makanan pokok bagi saudara-saudaramu(bangsa jin)" (2 HR Imam Muslim (4/170-syarh Nawawi).

2. Dari Abu Said Al-khudri ,dia berkata,"Rasulullah SAW pernah bersabda kepadaku: ' Aku perhatikan kamu sangat menyukai kambing dan mengembalakannya ke lembah. jika kamu berada di suatu lembah bersama kambingmu, lalu kamu ingin mengumandangkan suara azan untuk shalat, keraskan suaramu. Karena setiap jin, manusia dan apa

Halaman 29

Saja yang mendengar suara muadzin yang mengumandangkan adzan , kelak akan menjadi saksi baginya pada hari kiamat'"(3 :HR Imam Bukhari(6/343-Fathul Bari), Malik (1/68),Nasa'I: (2/12) dan ibnu Majah : (1/239)

3. Imam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam kedua kitab Shahihnya :Abdullah bin Abbas berkata, "Pada suatu hari Rasulullah SAW bersama serombongan sahabat pergi menuju pasar Ukazh. Ketika itu, setan-setan merasa terhalang (tidak bisa) untuk mendengarkan berita dari langit(yang menjadi kebiasaannya),dab mereka juga dilempari bintang-bintang. Akhirnya para setan itu kembali kepada kaum mereka. Maka kaum mereka bertanya, "Ada apa dengan kalian?"

Mereka menjawab, " sesungguhnya kita terhalang untuk mendapatkan berita dari langit dan bintang-bintang juga dilemparkab ke arah kita. " Mereka berkata , " Berita dari langit tidak mungkin terhalang dari kalian ,kecuali ada sesuatu yang terjadi. Oleh karena itu, berpencarlah kalian menuju penjuru timur dan barat, lalu carilah apa sebenarnya yang membuat berita langit tidak bisa kalian dengar!" Maka, sekelompok  setan yang pergi ke arah Tilhamah, mendapati Rasulullah SAW yang hendak berangkat menuju pasar Ukadz sedang beristirahat di Nakhlah( nama sebuah tempat). Saat itu beliau bersama para sahabatnya sedang melaksanakan shalat subuh.

Ketika mereka mendengar bacaan Al-Quran Rasulullah , mereka pun menyimaknya dengan saksama. Lalu di antara mereka berkata di antara mereka berkata kepada yang lain, "Demi Allah, inilah yang menghalangi kalian untuk mendengarkan berita langit." Maka ketika kembali kepada kaum mereka , mereka berkata , " Wahai kaum kami,sesungguhnya kami telah mendengarkan bacaan Al-Quran yang sangat menakjubkan. Ia menunjukkan kepada jalan kebenaran , maka kami pun beriman kepadanya. Dan kami tidak akan menyekutukan Rabb kami dengan sesuatu apapun. Kemudian Allah menurunkan firmanNya:
"Katakanlah (hai Muhammad), "Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya sekumpulan jin telah mendengar (Al-Quran), lalu mereka berkata, "Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Quran yang menakjubkan'".(Al-Jin:1)

Halaman 30